
Hard skill vs Soft skill
Hard skill adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. Hal ini biasanya tertulis di kolom requirements di sebuah lowongan pekerjaan. Hard skill biasanya merupakan kemampuan spesifik dan jadi salah satu deskripsi pekerjaan Anda kelak. Umumnya, hard skill bisa dipelajari dan dikembangkan melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan, atau sertifikasi.
Contoh hard skill:
UI/UX Design
Kemampuan berbahasa asing (bilingual/multilingual)
Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint)
Copywriting
Content Writing
UX Writing
Visualisasi Data
Project Management
Web & App Development
Digital marketing
Analisis Data
Desain Grafis (Photoshop, Corel Draw, Illustrator)
Facebook Ads
Twitter Ads
Data Mining
Google Ads, dan lainnya.
Soft skill adalah atribut pribadi atau bisa juga disebut kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Soft skill, lebih menunjukkan bagaimana cara kamu berinteraksi dengan orang lain. Soft skill bisa dipelajari melalui kursus atau pelatihan. Tapi, karena soft skill adalah kepribadian dasar dari seseorang atau bawaan, maka cara terbaik untuk meningkatkannya adalah dengan banyak berinteraksi dengan orang lain dan mengamati lingkungan sekitar.
Contoh soft skill:
Berpikir kreatif
Berpikir kritis
Kolaborasi dan kerja sama tim
Negosiasi
Presentasi
Empati
Kepemimpinan
Adaptif
Manajemen waktu
Detail-oriented
Public speaking
Kecerdasan emosional
Motivasi diri
Networking (membangun relasi)
Berpikir analitis & berinovasi
Rasa ingin tahu
Flexibility
Pengambilan keputusan, dan lainnya.