Hari Pramuka (Praja Muda Karana)
Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka (Praja Muda Karana) Nasional, bersamaan dengan dianugerahkannya Panji Gerakan Pramuka. Panji ini ditetapkan oleh presiden lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Tokoh yang terkenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dia menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak Pramuka resmi dibentuk. Nama 'Pramuka' tercetus dari pemikiran Sultan dari istilah 'poromuko' yang berarti pasukan yang berdiri paling depan dalam peperangan. Akhirnya gerakan panduan pun makin berkembang, ada sekitar 100 organisasi kepaduan terbentuk pada tahun 1960.
Sejarah pramuka Indonesia dimulai pada tahun 1923 dengan berdirinya organisasi kepanduan di Jakarta bernama JIPO dan di Bandung bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO). Organisasi kepramukaan ini menjadi satu organisasi pandu Pramuka bernama INPO. Pemerintah Indonesia meras gerakan Pramuka Indonesia besar manfaatnya bagi generasi muda terutama para pelajar. Sehingga diikutsertakan menjadi kegiatan sekolah sebagai ekstrakurikuler. Kemudian DPR membuat Undang-Undang Gerakan Pramuka tanggal 26 Oktober 2010 yang menyatakan Pramuka diperkenankan mengadakan pendidikan Pramuka di ruang lingkup lingkungan sekolah formal.
Gerakan Pramuka di Indonesia mulai karena adanya rasa satu nasib dan cita-cita yang sama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk mempersatukan para pemuda yang bergerak dalam Pramuka maka pada tanggal 23 Mei 1928 dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI). Hingga pada tahun 1930 berganti nama dengan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).
Pada jaman penjajahan Jepang, gerakan Pramuka Indonesia mendapatkan tekanan dari pemerintahan Jepang. Gerakan Pramuka dilarang beroperasi di wilayah Indonesia. Dengan alasan gerakan ini sangat kuat dan bisa menjalin persatuan bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan Jepang. Selepas penjajahan Jepang usai maka perkembangan pramuka di Indonesia mengalami babak baru yakni gerakan Pramuka pasca kemerdekaan RI. Pada masa ini beberapa tokoh kepanduan Indonesia bermusyawarah mengenai masa depan kepanduan di tanah air. Pada akhirnya, mereka sepakat untuk membuat organisasi pandu yang satu bagi seluruh rakyat Indonesia bernama Pandu Rakyat Indonesia.
Hingga akhirnya, organisasi ini dikenalkan secara resmi sebagai Gerakan Pramuka pada masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Dikutip dari laman resmi Pramuka, tunas kelapa muda dipilih sebagai lambang resmi Pramuka pada 20 Mei 1961. Lambang ini dipilih karena memiliki arti kiasan bahwa tunas penerus bangsa yang kuat dan ulet serta memilik cita-cita yang tinggi. Jambore nasional Indonesia pertama kali diadakan di Situ Baru, Jakarta pada 1972. Pemerintah Indonesia pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka dengan tujuan meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok dari Gerakan Pramuka itu sendiri.
By: Corporate Recruitment PT. Summarecon Agung, Tbk
Referensi:
https://edumasterprivat.com/sejarah-pramuka-indonesia-dan-duniai/B
