Blogs

Hari Ulang Tahun KOPRI

Guna menyelesaikan dan memaksimalkan hasil kerja, karyawan sering kali mendorong dirinya untuk melewati batas kemampuannya sehingga dapat memicu burnout. Mari kita simak secara seksama apa itu burnout dan bagaimana cara mengatasinya. Burnout adalah suatu kondisi dimana seorang karyawan merasa stress dan lelah secara fisik, emosional dan mental yang diakibatkan oleh pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya jeda rehat. Burnout dapat menyebabkan kelelahan fisik seperti kekurangan energi dan merasa lelah sepanjang waktu. Kelelahan emosional yang berisiko menjadi kehilangan semangat kerja dan tingkat paling parah dapat menyebabkan depresi.  Terakhir, kelelahan secara mental dapat menyebabkan karyawan menjadi tidak enjoy dengan pekerjaannya, selalu memikirkan sisi negatif terhadap apa yang dikerjakan yang menyebabkan kerugian bagi diri sendiri, pekerjaan, orang lain dan organisasi. Berikut 5 cara mengatasi burnout.

1. Meminta bantuan saat bekerja

Saat pekerjaan tidak kunjung selesai dan mulai merasakan tertekan dan kelelahan yang berlebih, sebaiknya Anda meminta bantuan rekan kerja Anda untuk membantu menyelesaikan pekerjaan Anda. Hal ini adalah langkah awal untuk menghindari burnout dalam bekerja, namun jangan lupa untuk menyatakan rasa terima kasih Anda. Terima kasih dapat berbentuk ucapan dan usaha, Anda dapat membantu rekan kerja Anda saat dimintai bantuan atau bahkan Anda dapat memberikan reward dalam bentuk mentraktir makan maupun minum. 

2. Beri batasan pada diri sendiri

Jika Anda sudah mengalami gejala burnout seperti lelah yang berkepanjangan, stress, dan kehilangan semangat untuk melanjutkan pekerjaan, lebih baik sisihkan waktu Anda untuk beristirahat sejenak dan tidak memaksakan diri. 

3. Lakukan komunikasi dengan atasan

Komunikasikan kesesuaian beban kerja dengan kapasitas diri Anda, dalam kasus ini mungkin pekerjaan anda membutuhkan jumlah orang yang lebih atau memperpanjang tenggat waktu kerja. Hal ini sangat membantu Anda agar Anda mendapatkan waktu untuk beristirahat dan dapat meningkatkan kualitas hasil kerja anda, sehingga anda dihindari dari potensi stress dan jenuh. 

4. Menambah energi positif untuk diri sendiri

pekerjaan yang sulit membuat kita stress dan menjadi tidak semangat dalam bekerja, untuk mencegahnya kita dapat menambah energi positif yang ada untuk diri kita sendiri dengan bantuan dari sesama karyawan ataupun kolega yang mendukung kita dan memberikan masukan-masukan secara positif sehingga tidak menjadi jenuh dan membuat kita menjadi segar dan semangat kembali dalam menjalankan aktivitas yang berat.

5. Mengecek kembali apakah kontrak kerja sudah sesuai dengan Jobdesk

didalam dunia pekerjaan sering terjadi ketidakcocokan antara kontrak kerja yang kita sudah setujui dengan pekerjaan yang diberikan kepada kita, hal ini bisa menjadi awal mula terjadinya burnout kepada kita karena banyaknya pekerjaan yang tidak sesuai dengan jobdesk awal yang diberikan kepada kita. Disini kita sebagai karyawan harus bijak dan segera membandingkan pekerjaan kita dengan kontrak kerja yang ada, jika kita merasa ada ketidakcocokan antara jobdesk dan kontrak kerja awal, kita bisa mendiskusikan kepada atasan untuk mendapatkan solusi agar jobdesk yang kita miliki dapat terhandle dengan baik.


By: Corporate Recruitment PT. Summarecon Agung, Tbk


Referensi: 

https://www.jojonomic.com/blog/mencegah-dan-mengatasi-burnout-pada-karyawan/

https://www.merdeka.com/jatim/cara-mengatasi-burnout-syndrome-akibat-lelah-dan-stress-saat-bekerja-kln.html?page=4